Cara Orang Awam Belajar Dasar Akuntansi (Bagian 7)

Yoo! Semoga kabarnya baik ya..

Mumpung masih semangat-semangatnya, gw mau ngelanjutin belajar kita. Dan masih tentang akuntansi! Pokoknya, kita abisin dulu akuntansi (meskipun hanya akuntansi dasar doang hehehe).

======================

Serial “Cara Orang Awam Belajar Dasar Akuntasi” ini terdiri dari beberapa bagian yang membahas:

  1. Persiapan
  2. Jurnal Umum
  3. Buku Besar
  4. Neraca Saldo
  5. Jurnal Penyesuaian
  6. Update Buku Besar
  7. Laporan Laba Rugi
  8. Laporan Perubahan Modal
  9. Jurnal Penutup
  10. Update Buku Besar (lagi)
  11. Neraca

======================

.

Oya. Sebelum lanjut, pastiin kalian udah baca artikel-artikel sebelumnya. Kenapa? Karena ini artikel serial! Jika kalian belum baca artikel sebelumnya, gw jamin kalian akan pusing tujuh puluh keliling!

.

Dan sebelum lanjut, kita review dulu apa aja yang udah kita pelajari.

Bagian 1: Kita belajar pendahuluan. Mulai dari rumus akuntansi sampai kenal apa itu account (Perkiraan).

Bagian 2: Kita belajar cara bikin Jurnal Umum dari sebuah oret-oretan (catatan) dagang CV. SENYUM.

Bagian 3: Kita udah belajar cara mindahin Isi Jurnal, ke Buku Besar.

Bagian 4: Kita coba buat Neraca Saldo dari Buku Besar.

Bagian 5: Kita membuat Jurnal Penyesuaian.

Bagian 6: Kita sudah mem-posting Jurnal Penyesuaian ke dalam Buku Besar.

.

Daaaan.. Gw punya kabar baik buat teman-teman semua. Kali ini, kita benar-benar akan membahas laporan keuangan!

.

Beneran? Laporan Keuangan yang mana?

Bener donk.. Dan kita akan buat Laporan Laba Rugi.

.

Horeeee!

Hee..

Oke, kita mulai ya..

.

Ntar dulu.. Sebenernya, apa itu Laporan Laba Rugi?

Hmm.. Yaa, sesuai namanya aja. Laporan Laba Rugi berarti laporan yang beris,i apakah usaha kita itu Laba (untung) atau Rugi.

Pasti masih inget pepatah “Besar pasak dari pada tiang” kan? Nah, itu contoh usaha yang rugi tuh. Pengeluarannya lebih besar dari pada pemasukan. Atau biaya yang dikeluarkan lebih besar dari pendapatan.

Jadi, Laporan Laba Rugi itu, Laporan yang membandingkan besarnya nilai Pendapatan dan besarnya nilai Biaya.

Masih inget rumus dasar Akuntansi kan? Apa? Lupa? Waduh! Buka artikel bagian satu deh.

Rumusnya gini nih:

ASET = HUTANG + MODAL

Dari rumus dasar ini lah jenis-jenis account dibedakan. Ada Account-account ASET. Ada account-account HUTANG. Dan ada account-account MODAL.

Tapi kalo ingatan kalian bagus, kita juga pernah dikenalin jenis account yang lain selain ketiga jenis account tersebut. Coba tebak!?

Yup! Account PENDAPATAN dan Account BIAYA. Kedua jenis account ini adalah account sementara yang sebenarnya adalah bagian dari account MODAL (Kalau kalian masih butuh penjelasan, berarti kalian harus baca artikel bagian 1!!).

Nah.. Sebenernya, Laporan Laba Rugi itu, hanya membandingkan besarnya nilai account-account yang termasuk ke dalam kedua jenis account ini.

Tapi ingat! Laporan Laba Rugi, bisa kita buat kalau kita sudah membuat Jurnal Penyesuaian dan mem-posting-nya ke Buku Besar.

.

Emangnya kenapa?

Karena, kalo belum dibuatkan Jurnal Penyesuaiannya, seperti yang udah pernah gw tulis, hasil Laporan Laba Rugi menjadi tidak akurat dan tidak valid.

.

Maksudnya gimana?

Aduh! Harusnya kalian balik lagi ke artikel bagian 5 nih. Tapi ya udah, aku jelasin lagi deh.

Kan periode Akuntansi CV. SENYUM itu dari Januari sampai Desember? Bener kan? Tapi CV. SENYUM pernah sewa tempat untuk 1 tahun (12 bulan) dari bulan April 2010 sampai Maret 2011. Dan sudah dibayar lunas.

Lalu, saat CV. SENYUM harus buat Laporan Laba Rugi di akhir Desember 2010, bagaimana menghitung pengeluaran Biaya untuk sewa tempat? Apakah dihitung 12 bulan? Jadi gak akurat dong. Gak valid deh.

Nah, di sinilah alasan kenapa Laporan Laba Rugi dibuat setelah Jurnal Penyesuaian. Karena di Jurnal Penyesuaian lah Biaya sewa tadi dipisahkan. Yang 9 bulan dihitung di periode 2010. Dan sisa 3 bulannya lagi, akan dihitung di periode berikutnya (2011).

Dengan begitu, Laporan Laba Rugi di akhir Desember 2010 menjadi benar-benar akurat.

Kalo udah jelas, yok kita mulai buat Laporannya!

  1. Tulis nama perusahaannya.
  2. Tulis judulnya. Laporan Laba Rugi.
  3. Tulis Periode-nya.
  4. Tuliskan semua account yang masuk ke dalam Account Pendapatan dan besar nilainya. Kebetulan, Jenis Account Pendapatan kita hanya memiliki 1 account yaitu Pendapatan Jasa. Tapi terkadang, ada account pendapatan lainnya. Misalkan, pendapatan dari penjualan aset, dan lain-lain. Dan totalkan.
  5. Tuliskan semua account yang masuk dalam account biaya. Dan totalkan.
  6. Tulis Laba Bersih yang berisi total nilai Pendapatan dikurangi total nilai Biaya.

.

Lebih jelasnya, lihat gambar dibawah:

BS_Akuntansi_bag7_01a

.
Dari mana gw dapat besarnya nilai account-account di atas?

Tentu saja dari Buku Besar. Ayo buka Buku Besarnya dan lihat nilai Saldo terakhir masing-masing Account. Dan tuliskan di Laporan.

Gimana? Gampangkan bikin Laporan Laba Rugi?

.

Sip.. Sip..

Oya, sekedar tambahan. Laporan Laba Rugi ini, hanya memperlihatkan, apakah usaha kita untung atau rugi. Tapi kita tidak akan bisa melihat, berapa sih besar uang kita di Perusahaan? Atau berapa sih besar kekayaan perusahaan kita?

Nah, untuk tahu itu semua, kita harus buat Laporan keuangan lainnya.. Dan, tunggu di artikel berikutnya ya. Semoga bermanfaat.

Hmmm.. hmmm..

======================

Serial “Cara Orang Awam Belajar Dasar Akuntasi” ini terdiri dari beberapa bagian yang membahas:

  1. Persiapan
  2. Jurnal Umum
  3. Buku Besar
  4. Neraca Saldo
  5. Jurnal Penyesuaian
  6. Update Buku Besar
  7. Laporan Laba Rugi
  8. Laporan Perubahan Modal
  9. Jurnal Penutup
  10. Update Buku Besar (lagi)
  11. Neraca

======================

Iklan

136 thoughts on “Cara Orang Awam Belajar Dasar Akuntansi (Bagian 7)

  1. Dedi

    Akhirnya nongol juga kelanjutanya, tengkiu gan hehe 🙂
    Dari awam menjadi sedikit ngerti skrg haha

    *Semoga artikel kelanjutanya segera tayang ups kaya ftv aja xixixi

    Balas
  2. wityara tnt

    makasih bgt ya mas.. sangat2 bermanfaat skali bwt saya.
    ditunggu kelanjutanya bwt:

    -Jurnal Penutup
    -Update Buku Besar (lagi)
    -Laporan Perubahan Modal
    -Neraca

    pliiissss update lg ya mas, bnr2 suka ama penjelasannya bwt org awam seperti saya. mksh bnyk ya 🙂

    Balas
  3. wityara tnt

    lama bgt postingnya 😦 bulan kpn baru diposting mas? tkutnya klamaan malah lupa lg yg sbelumnya 😦
    jgn ampe ga dilanjut ya mas 😦 aq dukung trus.. smoga sukses slalu 🙂

    Balas
  4. Andri

    Ni Artikel Gokil Gila, dari Accounting yg bayangin aja males, setelah baca ini dalam sehari bisa terang benderang. thanks a lot untuk artikel2 nya . di nantikan Mas kelanjutannya hehehehehe ga sabar 😀

    Balas
  5. Eka

    aduh pak/mas/om Ngarasan saya terharu, makasi banget yg udah buat materi ini, saya sama sekali gak paham akuntansi tapi pengen bisa n’ saya baru baca bagian persiapan, tapi dari situ saya bertekad mau baca sampe tamat. txs banget.. saya mau baca bagian 2 dst. mohon dilanjutkan sampe tamat ya pak/mas/om Ngarasan.. *maaf lebay dikit cz saya emang bener2 seneng sama cara share-nya..

    Balas
  6. lilin

    jempol untuk penjelasannya keren, dari yang tidak mudeng jd betul2 mudeng, dan bisa bikin orang penasaran sampe siklus ini selesai. can’t wait for the next chapter

    Balas
  7. Nurul Chairunnisa Utami Putri

    mana lagi gan kelanjutannya….. supeerrr…. mantap gan,, ane yang kaga ngerti sama sekali akuntansi, baca sana-sini… tetep aja kaga ngarti… ehh pas baca tulisan agan, ane jadi ada bayangan tentang akuntansi ga… tengkyu agan…. ^_^ love you agan dah pokok nya…. hehehehe

    Balas
  8. toni atmaja

    Thanks, saya jadi bukan orang awam lagi setelah mengerti akutansi ini hehehehe…
    Sangat bermanfaat sekali semoga banyak yang datang kesini untuk mempelajari.
    Terima kasih sekali lagi
    Sekarang saya jadi sangat suka akutansi heheheh

    Balas
    1. fet

      iya nih, masbro, tolong update lg donk, kok dah lama bgt gak diupdate chapter akuntansinya, saya bener2 berharap nih bisa dapet ilmunya….jd jatuh cinta dengan akuntansi gara2 blog ini loh…

      Balas
  9. Ping balik: Cara orang awam belajar akuntansi 1 | Wisata Pena

  10. Jamil

    Akang sehari langsung ngerti:) 2 hari langsung praktek dari awal tanpa liat,,,

    lanjutannya kang ditunggu banget, ilmu bermanfaat banget bagi saya yang awam:(

    Balas
    1. orie

      Sama gan saya juga tidak sekolah akuntansi, tapi sudah 4 tahun ini saya bekerja di sebuah perusahaan dibagian accounting… awalnya gak ngerti tapi setelah baca artikel ini saya sedikit dapat ilmu tentang akuntansi, thanks gan…

      Balas
  11. Teguh Sutopo

    Alahamdulillah, kini kami bisa tersenyum ikhlas seperti yang diharapkan… Sekarang aku paham apa itu akuntansi. Semoga Allah SWT selalu memberimu sehat, kemudahan dan kelancaran, sehingga dapat melanjutkan tulisan berikutnya bab 8, 9, 10, dan 11. Kami tunggu…
    Terimakasih yang tak berhingga…

    Balas
  12. Oliz

    Saya awam banget tentang akuntansi maklum eks STM tapi disini pembahasannya keren, bahasanya friendly banget jadi mudah dipahami. ditunggu artikel lanjutanya ya (mohon izin copas artikelnya untuk arsip pribadi)

    semoga penulisnya dalam kebaikan dan diberi kesehatan, aamin.
    supaya bisa diupdate artikel kelanjutannya he he he
    terimakasih

    Balas
  13. rakaza

    thx saangat bermanfaat……tolong di lanjutkan Jurnal Penutup
    Update Buku Besar (lagi)
    Laporan Perubahan Modal
    Neraca……
    update terus ya,terimakasih.

    Balas
  14. ano

    artikelny sgt brmanfaat skali
    apalagi bwt sy yg msh blm paham dgn akuntansi
    skrg sy sdh paham stlh plajari step by step
    trnyta akuntansi memang mudah
    dtnggu postingan slanjutnya gan (y)

    Balas
  15. Anwar

    waaah antrian tiket udah puanjang…
    tp episot lanjutannta belum di rilis jg…. si om lg ga emut akuntansi kayaknya ne..
    Ayo om di tunggu kelanjutannya…

    Balas
  16. Lebih Ganteng Dari TS

    Woii.. Min, di update dong mimin yang ganteng…
    Tanggung nih, soalnya lu ngejelasinnya gak ribet mudah di mengerti…

    Di tunggun apdetannya min

    Balas
  17. imam

    Om, ditunggu bagian ke 8 sampai ke 11 nya ya. semoga om dan keluarga diberikan kesehatan, dan rezeki serta waktu yg luang buat nulis kelanjutan artikel yg bermanfaat ini oleh Alloh Ta’ala.

    Balas
  18. Sima

    keren banget nih yang buat artikel ini, mau berbagi ilmunya dan gak sekedar berbagi tapi membuat pembacanya bisa mudah mengerti. Hebat. Jarang nih yang kayak gini.. kereeeeeennnnn

    Balas
  19. wandi

    Sebelumnya Makasih banyak Gan, artikelnya membantu saya belajar akuntansi, kelanjutannya saya tunggu, biar lengkap gan ilmunya.. thanks

    Balas
  20. Yoga Hadi Nugroho

    Mas.. tolong dong lanjutannya.. desperado pingin buat laporan keuangan.. BTW ini pencarian teratas di google.. hebat banget.. ini nilainya tinggi banget website ini kalo diuangkan.. haha..

    Balas
    1. ngarasan Penulis Tulisan

      Biaya sewa dimuka itu kalo pake bahasa awam:
      “Bayar indent” atau “Bayar dulu, nanti barangnya dikirim 4 bulan lagi”.

      Karena barangnya belum ditangan kita, maka itu belum menjadi pengeluaran. Lebih mirip sebagai Piutang. Jadi kita ngasih utang ke pemilik rumah.

      Jadi meski namanya biaya sewa dibayar dimuka, tapi sesungguhnya bukan masuk
      kategori biaya karena barang yang kita bayar belum kita dapatkan.

      Balas
  21. Angga

    Untuk kas tidak termasuk bagian pendapatan ya? Selain itu seperti belu suku cadang komponen dan beli peralatan tidak termasuk biaya?
    Terimakasih..

    Balas
    1. ngarasan Penulis Tulisan

      Ingat rumus ini aja..
      Aset = Modal + Hutang

      Dan ingat, Pendapatan dan Biaya hanyalah account sementara bagian dari Modal. Jadi kalo mau dimasukkan ke rumus menjadi

      Aset = Modal (+ Pendapatan – Biaya) + Hutang

      Nah.. Tanda “sama dengan” itu artinya, Sisi Kiri harus selalu sama dengan Sisi Kanan kan?

      Jadi, setiap penambahan di Sisi Kanan, maka harus juga ada penambahan di Sisi Kiri.

      Berarti.. Ketika ada penambahan di account Pendapatan, maka sisi Kanan bertambah bukan. Artinya, sisi Kiri juga harus bertambah. Trus ditambah di mana?

      Tentu ditambahkan di Kas (sebagai salah satu dari bagian dari Aset).

      Dicatat di Pendapatan maka harus dicatat juga di Aset (lebih khusus di Kas).

      ===

      Biaya itu hanya untuk mencatat pengeluaran yang setelah kita keluar uang, abis itu lenyap.

      Misal beli makan siang di warteg.. Setelah di beli, pasti anda makan. Nah.. lenyap sudah di perut anda. Gak mungkin bisa anda keluarkan lagi trus dijual lagi. Gak mungkin juga anda beli makan siang di warteg untuk disimpan berbulan-bulan agar suatu saat nanti bisa dijual lagi.

      Pertanyaanya, ketika mas Angga beli suku cadang dan peralatan, hilang nggak barangnya. Lenyap enggak setelah dibeli?

      Enggak kan?

      Pasti anda simpan untuk kemudian dirakit/dipasang dan dijual. Jadi duit lagi.

      Jadi gak mungkin masuk ke Biaya.

      Beli sesuatu yang bisa dijual lagi, disebut beli Aset.

      Misal beli rumah, kan bisa dijual lagi. Maka disebut beli Aset. Beli kulkas, juga beli aset.

      Tapi ingat, harga Aset pun bisa menyusut. Misal beli TV sekarang, 10 tahun kemudian harganya pasti jadi murah. Itu disebut penyusuan. Berapa jumlah penyusutan inilah yang akan masuk ke dalam Biaya.

      Balas

Tinggalkan Balasan ke Lina Tan Batalkan balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s